Sabtu, 05 April 2008

Perkembangan Sepak bola Australia

TIDAK TERKALAHKAN : PERPINDAHAN TIMNAS SEPAK BOLA AUSTRALIA DARI ZONE SEPAK BOLA OCEANIA KE ZONE ASIA PADA TAHUN 20061
Oleh :
Agung Ari Widodo (305262479251)2
Dikuras bagaimanapun, sepak bola tetap merupakan mata air yang tak akan kering dan akan selalu meninggalkan wilayah yang tak bakal habis ditimba
(Sindhunata, 2002)
Sungguh enak dan menarik jika kita menulis sebuah kisah, narasi, atau tulisan apapun yang merupakan kesukaan kita masing-masing. Apalagi dengan kebebasan memilih tema yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Sejarah Australia ini, Bapak Najib Jauhari yang masih dengan narsisnya, memuji diri sendiri. Tapi pada dasarnya menulis adalah merupakan kebebasan, kita bebas mengeluarkan seluruh isi pikiran melalui tulisan.
Kembali pada topik (bukan ke Laptopnya si Tukul). Tulisan penulis ini merupakan tema tentang Australia (Sejarah Australia). Benua kecil ini memiliki keunikan tersendiri, dan bahkan masih banyak kekayaan alam dan sosial yang masih misterius3. Negara Federasi Australia baru terbentuk pada 1 Januari 1901 dengan ibukota Canberra. Untuk mencapai federasi ini Australia mengalami waktu yang panjang yaitu 54 tahun dimulai dari 1847. Sebelumnya terjadi persaingan antar koloni di Australia, karena itulah pembentukan negara Federasi Australia terjadi sangat lama. Bahkan untuk menetapkan ibukota teritorial terjadi ketegangan antara koloni New South Wales dengan Victoria. Kedua koloni tersebut saling “bentrok” agar ibukota Federasi Australia ada di kota kedua koloni tersebut. Tapi apa yang terjadi? Akhirnya mereka mencapai kesepakatan tentang letak ibukota dengan menarik garis dan menemukan titik temu antara garis yang melewati New South Wales dan Victoria4. Dan disepakati yaitu daerah Canberra yang sekarang menjadi Ibukota Federasi Australia.5 Masih banyak lagi kisah-kisah dan peristiwa yang terdapat di Australia mulai dari penduduk Asli, Aborigin, perkembangan koloni, hingga sekarang6
Topik yang penulis bahas adalah tentang perkembangan sepak bola di Australia. Sebagaimana kita ketahui, sepak bola merupakan olahraga paling popular di seluruh dunia. Dimana saja dan kapan saja sepak bola selalu menarik dan mempesona manusia, kata kolumnis bola Walter Lutz7. Meskipun perang, krisis, bencana, skandal permainan, suap menyuap wasit, pengkhianatan terhadap fair play, sepak bola tidak pernah lapuk dan mati, malahan senantiasa ada dan terus menghibur dunia. Menurut Sindhunata, mungkin sepak bola bukan hanya menjadi olahraga rakyat tetapi juga hiburan umat manusia8
Sepak bola juga bisa dijadikan alat politik. Palupi misalnya, berpendapat bahwa sepak bola bisa dijadikan perjuangan untuk memupuk nasionalisme yang kita tahu pada masa pemerintahan Hindia Belanda (1920-1942), PSSI pernah mengalahkan NIVB (Belanda)9. Kemudian sepak bola menjadi alat politik untuk menentang penjajah Belanda. Silvio Berlusconi yang merupakan perdana menteri Italia (sekarang mantan) sekaligus pemilik klub raksasa Italia, AC Milan, juga menggunakan sepak bola sebagai ajang politik. Kemenangan AC Milan sebagai Campione Serie A 2003/2004, dijadikan Berlusconi untuk modal dalam pemilihan perdana menteri di Italia, bahkan Wakil Presiden Club yaitu Adriano Galliani merupakan pemimpin Liga Serie A Italia10
Kembali ke pentas Australia. The Socceros-julukan Timnas sepak bola Australia mulai menunjukkan kekuatannya dalam sepak bola dunia. Hal ini bisa dilihat dari materi pemain yang merupakan pemain kelas dunia yang mayoritas bermain di liga Eropa (Inggris). Sebut saja, Mark Viduka (Middlebrough, sekarang pindah ke New Castle United), Tim Cahill (Everton), Harry Kewel (Liverpool), John Aloisi (Alaves), dan banyak bintang lainnya11. Dengan kekuatan bintang-bintang ini, Australia lolos pada babak putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman, dengan prestasi mencapai babak kedua (dikalahkan oleh Italia 1-0)12. Ini merupakan prestasi terbaik sejak selama Australia dua kali lolos pada putaran final Piala Dunia yaitu pada 1974 dan 2006.
Dengan diperkuat oleh pemain-pemain bintang yang berlaga di Eropa, bukan tidak mungkin Timnas Australia menjadi “tidak terkalahkan” di Zone Oceania. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kemenangan dengan skor yang sangat telak ketika melawan negara-negara di Oceania13.
Kemenangan demi kemenangan selalu diperoleh The Socceros di zone Oceania, sehingga The socceros praktis tidak terkalahkan. Karena itulah untuk mencari lawan yang sepadan, FFA (Football Federation Australia) menyatakan bergabung dengan AFC (Asian Football Confederation) pada 23 Maret 2005. Tapi ketika Australia melakukan Play off dengan wakil benua lain seringkali mengalami kekalahan. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan Australia dalam putaran final Piala Dunia yang hanya dua kali yaitu 1974 di Jerman Barat dan 2006 di Jerman14. Di perhelatan Piala Asia 2007 di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, The Socceros hanya mencapai babak kedua.
Oceania Football Federation (OFC): Pijakan Pertama Timnas Australia
Seperti yang sudah diutarakan di atas, bahwa FFA (PSSInya Australia) resmi bergabung dengan AFC (Asian Football Confederation) pada 23 Maret 2005. kenapa hal ini sampai terjadi? Apakah memang benar Australia memang tidak terkalahkan di OCEANIA. Padahal Australia merupakan salah satu pendiri OFC (Oceania Football Confederation). Ada apa dengan Australia (bukan ada apa dengan cinta??). penulis akan mencoba membahas problema ini berdasarkan data yang diperoleh.
Sebelum membahas kepindahan Australia ke AFC, kita lihat dulu sejarah terbentuknya Oceania Football Confederation (OFC). Sejarah OFC penulis kutip dari OFC History15. Awalnya adalah pertemuan di Tokyo, Jepang, yang pada waktu itu masih berlangsung pertandingan sepak bola olimpiade pada 1964. pertemuan ini dihadiri oleh Sir Stanley Rous, Presiden FIFA16, Jim Bayutti dari Australian Soccer Federation, dan Sid Guppy, the chairman of the New Zealand Football Association.
Setelah mengadakan perundingan dan pembuatan proposal (yang diajukan kepada FIFA) akhirnya pada tahun 1966 Oceania Footbal Confederation (OFC) lahir. Anggota yang menjadi bagian dalam OFC adalah Australia, Fiji, New Zealand dan Papua New Guinea. Keempat Negara ini merupakan anggota awal dalam OFC. Nah di sini Australia pernah mengajukan untuk menjadi anggota dari AFC pada 1972. Tapi usaha Australia untuk bergabung dengan AFC tidak berhasil. Akhirnya pada tahun 1978 Australia kembali lagi bergabung dengan OFC17.
Boleh dibilang Australia mendapat rejeki karena OFC menerima kembali sebagai anggota. Apa alasannya? Mungkin alasannya adalah karena Australia merupakan salah satu pendiri OFC. Tapi beberapa tahun kemudian, yaitu pada 2005 Australia kembali mengajukan diri menjadi anggota AFC, dan secara resmi Australia “pindah kampung” ke zone AFC pada 23 Maret 2005.
Pindah Ke AFC
Sebenarnya apa sih yang menyebabkan The Socceros-julukan Timnas Australia pindah ke AFC? Menurut saya Australia memang menginginkan bergabung dengan AFC. Hal ini terlihat dari usaha Australia yang dua kali mengajukan diri menjadi anggota AFC (1972 dan 2005). Padahal, Australia merupakan salah satu pelopor pendiri organisasi sepak bola Oceania (OFC).]
Pada kualifikasi Piala Dunia mayoritas dan yang paling sering lolos dalam babak play off dengan zone CONMEBOL (Amerika Latin) adalah timnas Australia. Dan faktanya di Oceania sendiri, Australia memang tidak terkalahkan, mungkin hanya New Zeland yang bisa menandingi Australia, jadi tidak salah jika Australia tidak punya lawan di Oceania. Dalam setiap pertandingan antar Negara Oceania, Australia seringkali menang dengan angka telak18.
Nah, begitulah, untuk mencari lawan yang sepadan Australia ingin bergabung dengan Asia (AFC). Australia menginginkan zone yang lebih luas untuk membuat dan membuka peluang untuk masuk dalam putaran final Piala Dunia. Peluang itu mulai terbuka ketika Australi ikut serta dalam putaran final Piala Asia. Dalam keikutsertaan ini, Australia menjadi salah satu tim pendatang baru yang diunggulkan untuk menjadi juara19.
Dengan diperkuat pemain bintang-bintangnya The Socceros menjadi kekuatan baru (new power) di pentas sepak bola Asia. Dan hal ini dibuktikan dengan penampilan The Socceros yang cukup menawan di Piala Asia maupun di Piala Dunia 2006 kemarin. Di Piala Asia yang diselenggarakan di empat Negara (Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam), Australia tergabung di grup A bersama Irak, Thailand, dan Oman)20.
Penampilan Australia di Piakla Asia lumayan impresif. The Socceros berhasil mencapai babak perempat final. Di babak perempat final The Socceros menghadapi Jepang. Tapi sayang sekali The Socceros kalah dalam adu tendangan pinalti karena pada babak normal keduanya imbang 1-121. Kekalahan ini sangat mengecewakan timnas Australia bahkan salah satu pemainnya berkata bahwa Australia harus bisa mengubah strategi dalam menghadapi tim-tim dari Negara Asia22. Nah dari pernyataan salah satu pemain23 terlihat bahwa Australia masih belum siap untuk “bertarung” di Asia. Tapi setidaknya Australia sudah menunjukkan “kebolehannya” di Asia dengan menembus hingga perempat final. Keikutsertaan di Piala Asia dan penampilannya di Piala Dunia 2006 di Jerman praktis membuat posisi Australia naik di peringkat FIFA dari rangking 92 (2000) naik ke peringkat 3824
Epilog
Dari informasi dan data yang ada di atas, memang Australia lebih pantas ada di zone Asia (AFC). Ini terlihat dari banyaknya saingan atau lawan yang sepadan. Di zone Oceania (OFC) hampir tidak ada lawan yang bisa menandingi The Socceros. Hal ini sangat kontras sekali ketika Australia merupakan salah satu pelopor pendiri OFC (Oceania Footbal Confederation) dan kenapa Australia “mbalelo” dengan bergabung dengan AFC??
Ya bagaimana tidak, timnas Australia memiliki pemain-pemain kelas dunia yang bermain di Eropa. Dengan kualitas pemain bintang ini, Australia merasa “eman” jika tidak bisa ikut meramaikan sepak bola dunia di Piala Dunia. Nah dengan menggabungkan diri dengan zone Asia, Australia mulai unjuk gigi dengan permainan sepak bolanya, dan ingin memperilhatkan kepada dunia bahwa sepak bola Australia tidak kalah dengan yang lain (Brazil, Argentina, Italia, Inggris, dan lain-lain).
Nah sepertinya Indonesia harus banyak berjuang karena di Asia tambah satu saingan lagi yaitu Australia. Tapi sepertinya Indonesia tidak sanggup untuk tampil bersaing di pentas Asia lagi, la wong PSSInya agak “gendeng”.
Daftar Rujukan
Palupi, Srie Agustina. 2004. Politik & Sepak Bola. Jogjakarta: Ombak.
Sindhunata. 2002. Air Mata Bola. Jakarta: Kompas
Sapto, Ari. 1992. Penduduk Asli Australia Asal Usul Budaya Dan Perkembangannya. Malang: IKIP Malang.
Charles Dempsey. www.ole-ole.com//oceaniafootballconfederation. Diapdate pada 20 Maret 2008.
Copyright © 2000-2008 Surya Citra Televisi, diapdate pada 11 Maret 2008.
Wilkipedia (Ensiklopedi Online). A.C. Milan. Diabdate pada 20 Maret 2008.
Wilkipedia, Ensiklopedi Online, Australia national football (soccer) team, diapdate pada 11 Maret 2008.
Wilkipedia (ensiklopedi online). Piala Asia AFC 2007. diapdate pada 20 Maret 2008.
Tulisan ini didukung juga oleh:
Catatan perkuliahan
Film Discovery Channel tentang Australia
Diskusi dengan teman-teman tentang sepak bola Australia.
1 Artikel untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Australian dan Oceania yang di bimbing oleh Bapak Najib Jauhari, S.Pd, M. Hum.
2 Penulis adalah mahasiswa Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang.
3 Hal ini bisa dilihat pada film About Australia (Discovery Channel). Untuk CD filmnya bisa dilihat di Lab Sejarah. Tetapi jika ingin menonton laporan dulu ya pada laboran.
4 Titik temu tersebut berasal dari bahasa Aborigin
5 Catatan perkuliahan Sejarah Australia.
6 Untuk mengenal suku Aborigin dapat dilihat pada buku yang ditulis oleh Ari Sapto, Penduduk Asli Australia, asal usul, budaya, dan perkembangan, IKIP Malang, 1992. Ciri khas koloni-koloni bisa dilihat di foto copian yang diberikan oleh Bapak Najib.
7 Sindhunata, Air Mata Bola, Kompas, 2002, hal viii.
8 Ibid
9 Srie Agustina Palupi, Politik dan Sepak Bola, Ombak, Jogjakarta, 2004.
10 Wilkipedia (Ensiklopedi Online). A.C. Milan. Diabdate pada 20 Maret 2008.
11 Copyright © 2000-2008 Surya Citra Televisi, diapdate pada 11 Maret 2008.
12 Wilkipedia, Ensiklopedi Online, Australia national football (soccer) team, diapdate pada 11 Maret 2008.
13 Op cit. Ketika Australia menjalani kualifikasi Piala Dunia 2006 Jerman Zone Oceania, The Socceros pernah mengalahkan Solomon 7-0 (3 September 2005), Fiji 6-1 (2 Juni 2004), Tahiti 9-0 (31 Mei 2004). Hanya Selandia Baru yang mampu mengimbangi Australia.
14 Ada hal unik yaitu keikutsertaan Australia dalam Piala Dunia (1974 dan 2006) sama-sama di negara Jerman. Apakah ini suatu keberuntungan atau memang Jerman merupakan tempat yang cocok untuk The Socceros. Padahal ketika terjadi Perang Dunia II Jerman merupakan musuh utama yang “ditakuti“ Australia, yang ketika itu menguasai Papua Nugini.
15Charles Dempsey. www.ole-ole.com//oceaniafootballconfederation. Diapdate pada 20 Maret 2008.
16 Sayang sekali dalam data ini tidak menyebutkan nama Presiden FIFA periode 1964. Mungkin nanti penulis akan cari lagi data tentang Presiden FIFA 1964.
17 Ibid
18 Lihat keterangan dan silahkan membuka web dalam Op Cit.
19 Wilkipedia (ensiklopedi online). Piala Asia AFC 2007. diapdate pada 20 Maret 2008.
20 Ibid
21 Ibid
22 Ibid
23 Tidak diketahui siapa pemain ini. Tapi di Internet pernyataan ini sering ditampilkan tanpa menyebut siapa nama pemain dari skuad The Socceros.
24 Lihat Australian Nation Football Soccern Team dalam Op Cit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo kirim komentar